Seberapa besar pengaruh gaya hidup terhadap perkembangan bisnis kemasan? Gaya hidup menjadi salah satu penilaian pebisnis dalam mengatur strategi bisnsinya, termasuk bisnis kemasan. Gaya hidup dengan mobilitas tinggi menuntuk para pebisnis menyajikan kebutuhan lebih efeltif. Maka untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan kemasan yang sesuai.
Kemasan yang awalnya focus pada fungsinya sebagai tempat makanan atau minuman, berubah seiring berkembangnya pola hidup audiens. Sebagai contoh, kemasan minuman awalnya hanya focus pada fungsi sebagai tempat minuman, tapi karena pengaruh pola hidup, maka bahan kemasan juga disesuaikan agar tetap sehat dan tidak membuat makanan atau minuman dalam kemasan tercemar bahan kimia.
Peran kemasan dalam meningkatkan penjualan
Pernah melihat suatu minuman tertentu meningkat penjualannya karena mengedukasi audiens kalau kemasan mereka BPA? Apa yang pertama kali di benak audiens ketika mendapat edukasi ini? Yang pertama mulai mencari kenapa dengan kemasan BPA? Setelah menemukan alasannya mulai bertanya bagaimana dengan minuman atau makanan lain selain brand yang edukasi? Karena edukasi ini membuat audiens lebih peduli pada bahan kemasan selain produk dalam kemasan.
Dengan perubahan gaya hidup ini, membuat pebisnis kemasan juga harus melek terhadap perubahan prilaku audiens. Apalagi ketika kemasan ini akan dijual ke end user. Gaya hidup sangat mempengaruhi cara pemasaran bisnis kemasan.
Cara pemasaran sesuai gaya hidup audiens akan membuat audiens merasa harus memakai kemasan tersebut. Ketika pebisnis kemasan masih menggunakan cara promosi lama, sangat kecil kemungkinan audines akan melirik kemasan tersebut. Lantas bagaimana cara yang tepat? Gunakan gaya hidup sebagai poin utama promosi.
Sebagai contoh, kemasan minuman BPA dengan bentuk yang slim dan mudah dibawa tapi ukuran besar. Untuk produk ini pebisnis bisa menggunakan pola hidup sehat sebagai bahan promosi. Mulai dari penggunaan model iklan adalah orang yang suka olahraga outdoor, GYM. Kenapa ini yang dipilih? Karena ukuran yang slim dan muat banyak serta BPA, maka ga ada alasan buat yang suka olah raga nggak pakai kemasan tersebut atau konsumsi minuman dalam kemasan tersebut. Bentuk slim, mudah dibawa, dan ditenteng tanpa butuh space banyak di tas. BPA tentu sehat sehingga cocok untuk penggiat olahraga.
Tantangan bisnis kemasan mengikuti gaya hidup
Selain peluang kemasan berkembang sesuai gaya hidup, tantangan pebisnis karena dipengaruhi gaya hidup juga cukup banyak, yaitu :
A. Kecepatan Perubahan Tren:
- Tren gaya hidup dapat berubah dengan cepat, memaksa bisnis kemasan untuk selalu mengikuti perkembangan terkini.
- Kesulitan dalam mengantisipasi perubahan tren dan meresponsnya secara efektif.
B. Kebutuhan Inovasi dalam Desain Kemasan:
- Konsumen yang semakin kreatif dan eksperimental memerlukan inovasi terus-menerus dalam desain kemasan.
- Tantangan menciptakan kemasan yang tidak hanya menarik, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai dan preferensi tren gaya hidup
C. Beragamnya Tren Gaya Hidup:
Munculnya berbagai tren gaya hidup yang berbeda-beda di pasar, menyulitkan bisnis kemasan untuk menyusun strategi yang dapat mengakomodasi variasi ini.
D. Menentukan tren mana yang paling relevan dan signifikan untuk diikuti.
Adopsi teknologi terbaru dalam kemasan menjadi tantangan, terutama jika teknologi tersebut memiliki dampak pada aspek biaya produksi.Tekanan untuk mengurangi dampak lingkungan kemasan dapat menimbulkan tantangan dalam menemukan solusi yang ramah lingkungan namun tetap efisien.
F. Kesadaran Konsumen yang Meningkat
Konsumen semakin sadar akan keberlanjutan dan etika, sehingga bisnis kemasan perlu mempertimbangkan bahan kemasan yang ramah lingkungan dan proses produksi yang adil.
G. Kesulitan dalam memenuhi harapan konsumen yang semakin tinggi terhadap keberlanjutan.
Persaingan yang Ketat: Semakin banyaknya perusahaan yang berusaha mengikuti tren gaya hidup menimbulkan persaingan yang lebih ketat. Sulit untuk membedakan diri di pasar dan menawarkan kemasan yang benar-benar unik.
H. Perubahan Preferensi Konsumen:
Kesulitan dalam mengidentifikasi perubahan dalam preferensi konsumen dan mengubah strategi kemasan secara cepat untuk tetap relevan.
I. Biaya Produksi dan Harga Jual:
Penggunaan bahan kemasan inovatif atau ramah lingkungan bisa jadi lebih mahal, sehingga menimbulkan dilema antara keberlanjutan dan biaya produksi yang efisien.
Tantangan untuk menjaga harga jual tetap bersaing sambil mempertahankan kualitas dan keberlanjutan.
Ini adalah beberapa pengaruh gaya hidup terhadap bisnis kemasan, jika ada yang ingin dikonsultasikan, boleh ke website topbotolpusat.com untuk konsultasi lebih lanjut.